Tuesday, June 21, 2016

Contoh Makalah Evaluasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Contoh Makalah Evaluasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Download File Lengkapnya DISINI



EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

MAKALAH

Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017



Disusun Oleh:

Fauziah Eka Safitri (5302414063)





UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016



BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Setiap organisasi dan kegiatan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapainya maka diperlukan adanya kegiatan manajemen sehingga tujuan yang dicapai secara efektif dan efesien. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu organisasi yang ada di dalam sekolah yang juga memerlukan adanya manajemen agar dapat mencapai tujuannya. Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan mencapai tujuan itu maka dibutuhkan upaya untuk mengumpulkan bukti berupa data yang mengindikasikan keberhasilan itu untuk di analisis dan ditafsirakn. Upaya inilah yang disebut dengan evaluasi.

Dengan kata lain, evaluasi pelaksanaan bimbingan dan koseling merupakan upaya menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah pada khususnya dan program bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staff BK pada umumnya.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

a. Apakah pengertian evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling?
b. Apakah tujuan dan fungsi evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling?
c. Apa sajakah prinsip-prinsip dalam evauasi pelaksanaan program manajemen bimbingan dan konseling?
d. Apa sajakah aspek yang dievaluasi dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling?
e. Bagaiamanakah pendekatan dan metode yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling serta langkah-langkah evaluasinya?

3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

a. Menjelaskan pengertian evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b. Menjelaskan tujuan dan fungsi evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
c. Menjelaskan prinsip-prinsip dalam evaluasi evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
d. Menjelaskan aspek-aspek dalam evaluasi evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
e. Menjelaskan pendekatan dan metode yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling serta langkah-langkah evaluasinya.






BAB 2
Pembahasan

1. Pengertian Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Penilaian merupakan langkah penting dalam majemen program bimbingan. Tanpa penilaian keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan tidak mungkin diketahui atau diidentifikasi. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan penilaian.

Sehubungan dengan penilaian ini, Shetzer dan Stone (1996 mengemukakan pendapatnya bahwa evaluasi adalah kegiatan: “... making systematic judgements of the relative effectiveness with which goals are attained in relation to special standards”.

Evaluasi dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektifitas (keterlaksanaan dan ketercapaian kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, bekesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di sekolah dengan mengacu pada kriterteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan.

Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi kearah yang lebih baik.

Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap kefektivan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. 
Adapun fungsi diadakannya evaluasi pelaksanaan program dan konseling adalah:

a. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
b. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaraan dan orang tua siswa tentang perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.

3. Prinsip-prinsip Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang diharapkan, maka harus mengacu kepada prinsip-prinsip evaluasi program, diantaranya:

a. Evaluasi program yang efektif menuntut pengenalan yang cermat dan rinci terhadap tujuan yang dicapai.
b. Evaluasi program yang efektif membutuhkan criteria pengukuran yang jelas.
c. Evaluasi program memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak yang memiliki kompetensi professional.
d. Evaluasi program menuntut umpan balik dan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat dipakai untuk dasar pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan.
e. Evaluasi program hendaknya terencana dan berkesinambungan.

4. Aspek-aspek Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana kefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi kefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. 

Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain :
a. Kesesuaian antara program dan pelaksanaan,
b. Keterlaksanaan program,
c. Hambatan-hambatan yang dijumpai,
d. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar,
e. Respon siswa, personil sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan,
f. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar, dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupan di masyarakat.

Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
a. Mengetahui partisipasi dan aktifitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan.
b. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dihadapinya.
c. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi atau aktifitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
d. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut.
e. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
f. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.

Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk angka atau skor, maka hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi (seperti partisipasi/ aktivitas dan pemahaman siswa, kegunaan layanan menurut siswa, perolehan siswa dari layanan, perkembangan siswa dari waktu ke waktu, perolehan guru pembimbing, komitmen pihak-pihak terkait, serta kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan). Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa.

5. Pendekatan dan Metode yang Digunakan dalam Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling serta Langkah-Langkah Evaluasinya

Evaluasi program BK dapat menempuh beberapa pendekatan dan metode. Shetzer dan Stone (1983) membagi pendekatan ke dalam tiga pendekatan poko, yakni:
a. Pendekatan dan Metode Survei. Prosedur yang ditempuh biasanya dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang masukan (siswa), proses, dan hasil yang merupakan keluaran program.
b. Pendekatan Metode Eksperimen. Pendekatan ini merupaka perpaduan antara riset dan evaluasi. Artinya, kegiatan bertujuan melakukan evaluasi tetapi prosedurnya memakai model riset eksperimental. Kebutuhan pendekatan dan model ini muncul ketika layanan BK di sekolah bertujuan terjadinya perubahan perilaku siswa.
c. Studi kasus. Digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seseorang siswa yang dijadikan sebagai objek telaah kasus. Pendekatan dan metode ini banyak dipakai untuk mengukur keberhasilan layanan konseling.
d. Supervise Kegiatan Bimbingan dan Konseling. Manfaat pokok dari supervise ini adalah untuk mengendalikan personil pelaksanaan BK, memantau kemungkinan-kemungkinan kendala yang muncul dan dihadapi personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari jalan keluar terhadap hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program.

Dalam melaksanakan evaluasi program ditempuh langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Karena tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya terkait dua spek pokok yang dievaluasi yaitu : (1) tingkat keterlakasanaan program (aspek proses) dan (2) tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil).
b. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu mengenai tingkat keterlakasanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi.
c. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana daja yang telah dan belum tercapai.
d. Melakukan tindak lanjut (follow up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan (2) mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal yanh dipandang dapat meningkatkan efektivitas atau kualitas program.

Penilaian di tingkat sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang dibantu oleh pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Disamping itu penilaian kegiatan bimbingan dilakukan juga oleh pejabat yang berwenang (pengawas bimbingan dan konseling) dari instansi yang lebih tinggi (Departemen Pendidikan Nasional Kota atau Kabupaten).
Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara lain siswa, kepala sekolah, para wali kelas, guru ,mata pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan dan sebagianya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja siswa dan sebagainya.
Penilaian perlu diprogramkan secara sistematiis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dan tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan. Dengan dilakukan penilaian secara komprehensip, jelas dan cermat maka diperoleh data atau informasi ini dapat disajikan bahan untuk pertanggungjawaban/ akuntabilitas pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Pengawas melakukan pembinaan dan pengawasan dalam bentuk mendorong konselor layanan bimbingan dan konseling untuk melakukan evaluasi program dan keterlaksanaan program. Minimal evaluasi dilakukan pada akhir tahun ajaran dan menjadi salah satu dasar pengembangan program untuk tahun ajaran berikutnya. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan setiap bulan melalui forum pertemuan staf (MGBK di sekolah) dan dapat dihadiri oleh unsur pimpinan sekolah. Konselor dapat mengembangkan instrument yang dapat menjaring umpan balik secara triangulasi yaitu dari siswa sebagai objek dan subjek bimbingan, dari pendidik di sekolah sebagai person yang terlibat dan berinteraksi langsung dengan siswa. Dokumen pelaksanaan evaluasi menjadi salah satu indicator untuk kerja konselor.







BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini diantaranya:
a. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan koseling merupakan upaya menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah pada khususnya dan program bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staff BK pada umumnya.

b. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Dan fungsinya adalah (a) Memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. dan (b) Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaraan dan orang tua siswa tentang perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.

c. Prinsip-prinsip evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling diantaranya: (1) menuntut pengenalan yang cermat dan rinci terhadap tujuan yang akan dicapai; (2) kriteria pengukuran yang jelas; (3) keterlibatan berbagai pihak (4) umpan balik dan tindak lanjut; (5) terencana dan berkesinambungan.

d. Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.

e. Terdapat 4 pendekatan dan metode dalam evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling, yaitu: (1) Pendekatan dan metode survey; (2) Pendekatan dan metode eksperimen; (3) Studi kasus; (4) Supervisi kegiatan bimbingan dan konseling. Dan terdapat beberapa langkah dalam proses pelaksanaannya.






Daftar Pustaka

Dharma, Surya. 2008. Kompetensi Supervisi Manajerial Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

Mugiarso, Heru, dkk. 2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Universitas Negeri Semarang.





Contoh Laporan Hasil Observasi Manajemen Sekolah Studi Kasus (Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di Mts Al- Asror Semarang)

Contoh Laporan Hasil Observasi Manajemen Sekolah 
Studi Kasus (Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di Mts Al- Asror Semarang)

Manajemen Sekolah merupakan salah satu MKU (Mata Kuliah Umum) seluruh prodi pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Dengan adanya Manajemen Sekolah ini, mahasiswa sebagai calon pendidik diharapkan mampu memahami pelaksanaan Manajemen di Sekolah. Dan sanggup menerapkan ilmunya di hari kemudian.

Berikut merupakan contoh laporan hasil observasi yang kami lakukan di Mts-Al Asror Semarang, mengenai pelaksanaan MBS di sekolah tersebut.

Untuk file lengkapnya silahkan download disini

Sekaligus download file Presentasinya (PowerPoint 2007) disini




IMPLEMENTASI MENEJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI MTS AL ASROR SEMARANG


Tugas Kelompok:
Mata Kuliah: Manajemen Sekolah
Dosen Pengampun: Niam Wahzudik, S.Pd., M.Pd.




Di Susun Oleh:

Octania Nelly Kusani 3601414018
Rahayu Puji Lestari 3601414023
Ajeng Aprilianingtyas 3601414034
Saras Noya 5302414046
Fauziah Eka Safitri 5302414063
Radiva Hera Oktiagi 5302414066



Universitas Negeri Semarang
2016






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia di masa mendatang agar hidup lebih sejahtera, baik secara individu maupun secara kolektif, sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Namun faktanya pada saat ini pendidikan di Indonesia belum biasa sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat. Fenomena itu di tandai dengan semakin rendahnya tingkat kelulusan, penyelesain masalah pendidikan yang tidak tuntas.

Otonomisasi sektor pendidikan kemudian di dorong pada sekolah, agar kepala sekolah dan guru memiliki tanggung jawab besar dalam peningkatkan kualiatas pada proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Baik dan buruknya hasil belajar siswa menjadi tangung jawab guru dan kepala sekolah karena pemerintah daerah hanya memfasilitasi berbagai aktivitas pendidikan, baik sarana, prasarana, ketenagaan maupun berbagai program pembelajaran yang direncanakan sekolah.

Dalam hal inilah MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) tampil sebagai alternatif baru paradigma manajemen pendidikan yang ditawarkan. Untuk menimbulkan harapan baru terhadap pendidikan di Indonesia. MBS merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka peningkatan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan, agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antar sekolah, masyarakat dan pemerintah.

Madrasah tsanawiyah (disingkat MTs) adalah jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama. Dalam hal ini Mts Al Asror adalah salah satu sekolah yang ada di Semarang yang selalu berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik terhadap peserta didik maupun masyarakat.

Dalam laporan observasi ini akan memaparkan mengenai materi Manajemen Berbasis Sekolah dan hasil observasi mengenai implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ditinjau dari manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen tenaga kerja dan manajemen sarana, dan manajemen anggaran.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kegiatan observasi ini adalah:
a. Bagaimana implementasi manajemen berbasis sekolah di Mts Al Asror ditinjau dari manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen tenaga kerja dan manajemen sarana, dan manajemen anggaran?
b. Apa saja kendala dalam penerapan manajemen berbasis sekolah di Mts Al Asror yang berkaitan dengan manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen tenaga kerja dan manajemen sarana, dan manajemen anggaran?



C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari kegiatan observasi ini adalah:
a. Mengetahui implementasi manajemen berbasis sekolah di Mts Al Asror ditinjau dari manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen tenaga kerja dan manajemen sarana, dan manajemen anggaran.
c. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan manajemen berbasis sekolah di Mts Al Asror yang berkaitan dengan manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen tenaga kerja dan manajemen sarana, dan manajemen anggaran.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dengan pembuatan laporan observasi ini diantaranya:
a. Bagi Penulis. Dengan kegiatan observasi ini penulis berjarap dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkulaian Manajemen Sekolah di Universitas Negeri Semarang, mendapat pengalaman pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian pendidikan.
b. Bagi Mts Al Asror. Sebagai sumbangan pemikiran guna peningkatan mutu pendidikan di Mts Al Asror, teruatam dalam hal pelaksanaan manajemen komponen-komponen sekolah.
c. Bagi Pembaca. dalam penerapan manajemen berbasis sekolah di Mts Al Asror yang berkaitan dengan manajemen kurikulum, manajemen tenaga kependidikan, manejemen pembiayaan, dan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat.

D. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan observasi yang kami lakukan adalah penelitian pustaka (library research), observasi lapangan, dokumentasi, dan wawancara dengan wakasek bidang kurikulum.

E. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Selasa, 17 Mei 2016
Tempat : Mts Al Asror (JL. Legoksari Raya, No. 02, Patemon, Gunung Pati Semarang)
Waktu : 08.00 WIB – selesai

F. NARASUMBER
Nama : Nana Mulyana
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mencari dan memberikan gambaran umum mengenai hasil penelitian yang didapat dari lapangan dan menghubungkannya dengan teori atau pendapat para ahli.

2. Metode Penentuan Subjek dan Objek
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek kepala sekolah Mts Al Asror yang diwakili  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, sedangkan yang menjadi Objeknya adalah komponen-komponen manajemen berbasis sekolah yang telah dibatasi yaitu, manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen tenaga kerja dan manajemen sarana, dan manajemen anggaran.

3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam observasi ini adalah:
a. Penelitian Pustaka (Library Research), dengan mempelajari buku-bukuan bahan lainnya yang relevan dengan pokok pembahasan dan akan dijadikan landasan teori.
b. Observasi merupakan teknik interaktif dari “keikutsertaan” penelti dalam tingkatan tertentu dalam situasi yang alamiah dalam berbagai kegiatan dimana penelitian dilakukan dalam waktu tertentu. 
c. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencari menganai berbagai variable berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prestasi, notulen, rapat, legger, agenda dan sebaginya. 
d. Wawancara merupakan teknik yang dipakai sebagai sarana untuk mengumpulkan data percakapan dengan sebuah tujuan, penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur.

4. Metode Analisi Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah anilisis non statistika, dimana peneliti langsung kelapangan mulai dari pengumpulan data hingga penafsiran terhadap data tersebut. Data yang dikumpulkan dilapangan melalui pengamatan langsung (observasi) dan wawancara dengan responden, yang kemudian dapat diambil kesimpulannya.


Friday, June 17, 2016

Download OST [Various Artist] Show Me The Money 5 Full Album 2016

Download OST [Various Artist] Show Me The Money 5 Full Album 2016

Show Me The Money (SMTM) is a South Korean rap competition TV show that airs on Mnet. The show has grown in popularity since the first season aired in 2012, and it is credited with increasing the Korean public's interest in hip hop.[1][2]

The format of each season varies, but generally consists of contestants going head to head in a series of challenges until only one rapper remains. The show includes a mixture of rookie and experienced rappers, with the experienced rappers typically serving as "producers," a role that includes being both mentors and judges.[3]

The fifth season of SMTM features four different producer teams consisting of: Simon Dominic & Gray, Gill & Mad Clown, Kush & Zion T and Dok2 & The Quiett. This season held open auditions in LA for the first time with guest judge Timbaland. The shows fifth season saw the participation of many well known artists in the korean hip hop scene as well as notable participants of past seasons such as G2, Reddy, C Jamm, BeWhy, Bizniz, Onesun, Jin Doggae, J'Kyun, Seo Chul Goo, Snacky Chan, One, Sanchez, Dayday, Super Bee and Flowsik.

Download OST [Various Artist] Show Me The Money 5 Episode 1


Various Artists – 쇼미더머니 5 Episode 1
Release Date: 2016.06.18
Genre: Rap / Hip-hop
Language: Korean
Bit Rate: MP3-320kbps

Track List:









Download OST [Various Artist] Show Me The Money 5 Episode 2

Update Later

Easy Lyrics En Garde - En Butter Boys Planet

 En Garde Lyrics Romanization, Hangul and Translation En Garde (준비, 시작!) By En Butter Killing Part/Sub Vocal 3: Park Gun Wook Main Vocal: Le...